Kemenangan Sponsor Liga Premier Man City Mempengaruhi ?

Kemenangan Sponsor Liga Premier Man City Mempengaruhi ? Juara Inggris ini kembali mendapatkan pukulan dalam pertarungan mereka melawan liga yang mereka menangi setiap tahun.

Manchester City kecil yang pemberani telah merunduk, menukik, mengelak, dan melewati rentetan pukulan tidak adil di Premier League dan kini mendaratkan pukulan mereka sendiri, tepat di hidung. Dunia menyaksikan mereka bersorak di tengah kerumunan orang yang bertepuk tangan dalam kisah David vs Goliat ini.

Saya akan jelaskan: Kemenangan Sponsor Liga Premier, kompetisi teratas Inggris, telah menghentikan klub untuk menyetujui dua kesepakatan sponsorship yang sangat besar dengan asumsi bahwa kesepakatan tersebut telah dibesar-besarkan. Berdasarkan peraturan Transaksi Pihak Terkait, liga mengatakan bahwa City telah melanggar peraturan setelah membuat kesepakatan dengan Etihad, maskapai penerbangan yang berbasis di Abu Dhabi serta kesepakatan lain dengan bank yang berbasis di Abu Dhabi.

Namun, sekelompok pensiunan hakim terkemuka hari ini memutuskan bahwa peraturan ATP Liga Premier sebenarnya melanggar hukum dan mereka salah dalam menghentikan kesepakatan City, yang semuanya berada di atas papan.

Pernyataan lengkap Manchester City:

Menyusul publikasi Penghargaan Pengadilan Arbitrase Aturan X hari ini, Klub Sepak Bola Manchester City berterima kasih kepada para anggota Pengadilan Arbitrase yang terhormat atas kerja dan pertimbangan mereka serta menyambut baik temuan mereka:

• Klaim Klub telah berhasil: peraturan Transaksi Pihak Terkait (APT) dinyatakan melanggar hukum dan keputusan Liga Premier mengenai dua transaksi sponsorship MCFC tertentu telah dikesampingkan.
• Pengadilan menemukan bahwa baik peraturan APT asli maupun Peraturan APT saat ini (yang telah diubah) melanggar hukum persaingan usaha Inggris dan melanggar persyaratan keadilan prosedural.
• Liga Inggris terbukti menyalahgunakan posisi dominannya.
• Pengadilan telah menetapkan bahwa peraturan tersebut tidak adil secara struktural dan bahwa Liga Premier secara khusus tidak adil dalam menerapkan peraturan tersebut pada Klub dalam praktiknya.
• Aturan tersebut dianggap diskriminatif dalam cara kerjanya karena sengaja mengecualikan pinjaman pemegang saham.
• Selain temuan umum mengenai legalitas, Pengadilan telah mengesampingkan keputusan khusus Liga Premier untuk menyatakan kembali nilai pasar wajar dari dua transaksi yang dilakukan oleh Klub.
• Pengadilan menyatakan bahwa Liga Premier telah mengambil keputusan dengan cara yang tidak adil secara prosedural.
• Pengadilan juga memutuskan bahwa ada penundaan yang tidak wajar dalam penilaian nilai pasar wajar Liga Premier atas dua transaksi sponsorship Klub, sehingga Liga Premier melanggar peraturannya sendiri.

Apa dampak keputusan ini terhadap Liga Premier?

Singkatnya: tidak. Ini adalah kasus yang benar-benar terpisah dan tidak akan berdampak apa pun terhadap 115 dakwaan yang akan diselidiki Manchester City terkait pembayaran yang dilakukan kepada mantan karyawan.

Namun, hal ini mungkin berdampak pada cara klub-klub Premier League lainnya menjalankan bisnisnya. Karena kesepakatan tersebut kini tidak tergolong melanggar hukum, hal ini dapat membuka pintu bagi City dan pihak lain untuk meningkatkan jumlah yang terlibat dalam kesepakatan sponsorship, jika peraturannya benar-benar diubah untuk mencerminkan keputusan ini.

Klub diperkirakan akan menanggung biaya dan kerusakan sementara Liga sendiri diperkirakan harus mengubah atau menghilangkan sistem APT mereka sepenuhnya. Selain itu, klub-klub di tingkat atas dan bawah divisi ini juga dapat meminta ganti rugi jika mereka yakin mereka terkena dampaknya.

Pengacara City, dalam kasus ini, berargumentasi bahwa penolakan terhadap kesepakatan tersebut adalah sebuah bentuk rasa takut yang muncul seiring dengan pengambilalihan Newcastle United dari Arab Saudi dan mengklaim bahwa peraturan tersebut secara khusus ditujukan untuk klub-klub milik negara-negara Teluk. Meskipun keputusan tersebut tidak mempengaruhi 115 dakwaan, seperti yang disebutkan, ini merupakan pukulan besar bagi City di Liga Premier yang kini berlumuran darah.